PENDAHULUAN
Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah
besar yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari.
Data harus diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu
dengan mudah dan cepat untuk mengambil keputusan. Perusahaan memecah
keseluruhan koleksi data menjadi sekumpulan tabel data yang saling berhubungan,
kumpulan-kumpulan kecil data yang saling terhubung ini akan mengurangi
pengulangan data sehingga pada akhirnya konsistensi dan akurasi data makan
meningkat.
Dewasa ini sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti
suatu struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan struktur ini
adalah bahwa struktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan
di antara tabel di dalam struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah
memberanikan banyak manajer untuk menjadi pengguna langsung dan sumber basis
data. Meningkatnya
arti penting basis data sebagai sumber daya yang mendukung pengambilan
keputusan telah mengharuskan para manajer mempelajari lebih jauh perancangan
penggunaan basis data. Dalam makalah ini penulis akan mencoba memaparkan
mengenai bagaimana sistem manajemen basis data.
A.
ORGANISASI DATA
Perusahaan menyimpan data dalam jumlah besar di sistem
informasi berbasis komputernya hanya karena perusahaan tersebut melakukan
begitu banyak transaksi bisnis. Terdapat begitu banyak data sehingga data
tersebut tidak akan berguna dalam
pengambilan keputusan bisnis tanpa adanya satu cara pengorganisasian
yang efektif dan efisien. Agar dapat menggunakan data dan terhindar dari
kekacauan, konsep “data” telah dipecahkan dan dikurangi menjadi konsep-konsep
yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebih kecil akan menyediakan
balok-balok yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebh kecil akan
menyediakan balok-balok pembangunan yang dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat
diakses.
1. Hierarki Data
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke
dalam suatu hierarki field-field data
yang berlangsung untuk membentuk record,
dan record yang bergabung untuk
membentuk file. Field data adalah unit daya yang terkecil. Mencerminkan
jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode
untuk mata kuliah yang sedang anda ambil. Record
adalah sutau koleksi field-field
data di dalam suatu berhubungan. Pengguna secara logis akan berpikir bahwa field-field data di dalam suatu record akan terhubung. Seperti kode mata
kuliah yang akan memiliki hubungan dengan nama mata kuliah. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu File dari seluruh record yang
berisi field kode-kode mata kuliah
dan namanya.
Basis data adalah sekumpulan File. Defenisi umum dari basis data adalah bahwa basis data
merupakan kumpulan dari seluruh dat berbasis komputer sebuah perusahaan
defenisi basis data yang lebih sempit adalah bahwa basis data merupakan
kumpulan data yang berada di bawah kendali peranti lunak sistem manajemen basis
data. Menurut defenisi yang lebih sempit, data perusahaan yang dikendalikan
dari diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data akan dianggap sebagai
basis data. File-file komputer yang terdapat di dalam komputer pribadi seorang
manajemen akan dianggap berada di luar basis data.
2. Spreadsheet Sebagai Basis Data
Sederhana
Table yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu
spreadsheet. Karena banyak pengguna
telah mengenal spreadsheet, ia dapat
digunakan untuk memperkenalkan konsep-konsep basis data. Kolom-kolom dalam spreadsheet mencerminkan field-field data, sedangkan judul kolom
berisi nama-nama field data.
Baris-baris dalam tabel berisi nilai-nilai field. Struktur Basis
Data Relasional (relation database structure), secara konsep serupa dengan
sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan, sebagian besar istilah yang
dipergunakan oleh sepesialis informasi yang bekerja dengan sistem manajemen
basis data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan untukm
menjelaskan tabel-tabel dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang
dibutuhkan
3. Flat Files
Pertama, kita perlu mendefiniskan satu jenis tabel
tertentu yaitu flat file, file dta
(flat file) adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang.
Kolom-kolom yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel yang harus menjadi flat file adalah karena komputer membaca
flat field data dari suatu record secara berutan. Ketika
urut-urutan ini bukan merupakan suatu urutan yang konstan, komputer tidak akan
dapat membaca record dengan benar.
Alasan kedua untuk flat
file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data relasional untuk
dinormalisasi. Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk
menghapus flat filed data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk
menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan. Normalisasi
berada di luar fokus buku ini dan merupakan fokus utama dari mata kuliah sistem
manajemen basis data.
4. Field-Field Kunci
Kunci (key) di dalam suatu tabel adalah satu field (satu kombinasi fied) yang berisi satu nilai yang secara
unik mengidentifikasi masing-masing record
di dalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi
secara unik. Satu field dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi
suatu tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau tiga baris saja tidaklah
cukup, nilai kuni harus unik untuk keseluruhan tabel. Beberapa tabel
mungkin memiliki dua field yang merupakan kandidat untuk menjadi kunci. Kandidat Kunci (key candidate) adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris tabel
namun tidak dipilih untuk menjadi kunci.
B.
STRUKTUR BASIS DATA
Struktur basis data adalah cara data
diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian
diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Sistem manajemen
basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur basis
data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama
formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter,
nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
1.
Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur
hirarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data,subkelompok, dan beberapa
subkelompok lagi, seperti cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan sebuah
record dari satu cabang ke cabang lainnya mengharuskan sistem manajemen basis
data tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum dari cabang-cabang
tersebut. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien,
khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis data akan digunakan dalam
suatu aplikasi.
Namun,
ketika para manajer hanya menginginkan sedikit record terpilih saja darjj
sejumlah besar record di dalam basis data, struktur hierarkis menjadi tidak
efisien. Hal inil karena setiap record basis data hierarkis memiliki satu field
yang menunjuk pada alamat penyimpanan dari record logis berikutnya di dalam
basis data. Record-record tidak harus disimpan dengan susunan fisik yang
berurutan di dalam suatu alat penyimpanan. Satu pointer akan menunjukkan record
yang "berikutnya secara logis" (record setelahnya), dan sistem
manajemen basis data akan mengambil record yang "berikutnya secara
logis." Akan tetapi, keputusan managerial mungkin hanya membutuhkan satu
record yang spesifik untuk menghadapi suatu masalah bisnis. Seorang manajer
menginginkan satu record pesanan penjualan tertentu untuk menghadapi keluhan
pelayanan dari seorang 'pelanggan tertentu, dan' bukannya sebuah daftar yang
berisi ribuan pesanan pembelian yang diterima pada hari itu.
2.
Struktur Basis Data Jaringan
Struktur
basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinlcan penarikan record-record
tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua record
lainnya di dalam basis data'' Gugus Tugas Basis Data yang merupakan subkomite
dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan
pada tahun 1971. Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk
menarik balik hingga kembali ke "cabang" yang menyatukan basis data.
Secara konseptual, setiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua
record lain di dalam basis data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang
pada sebuah pohon. Akan tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar
ini juga merupakan kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada
masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap record menunjuk ke record-record
yang lainnya akan terlalu kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun
akan mengalami kesulitan dalam mengembangkah dan menggunakan basis data dengan
menggunakan struktur jaringan.
3.
Struktur Basis Data Relasional
Sekumpulan
basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan table-tabel yang mirip
seperti table-tabel spreadsheet.Relasi diantara table tidak disimpan sebagai
petunjuk atau alamat; sebagai gantinya, relasi antar table bersifat implisit.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik
(physical^ relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi
dalam struktur basis| data relasional adalah implisit. Relasi implisit
(implicit relationship) dapat secara tidakf langsung berasal dari data. Ketika
terdapat satu field (kolom) data yang sama dalam dual tabeL'maka record (baris)
dari kedua tabel tersebut akan dapat digabungkan ketika nilai-nilail field
datanya sama. Inilah cara bagaimana kita telah menggabungkan bersama
tabel-tabel JURUSAN dan MATA KULIAH dengan menggunakan nilai-nilai dalam field
Singkatan,
Konsep dari
suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi
terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang
sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan penggunaan memiliki
arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar"
(ketika telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih
sedikit), akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan
data dari sistem berbasis komputer dan membuat laporan bagi manajer. Para
manajer dan staf profesional harus mengakses informasi secara langsung dari
suatu basis data agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang mereka
lakukan. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional
adalah sebuah format yang dapat dipahami dengan cepat oleh manajer maupun staf
profesional.
C.
CONTOH BASIS DATA
RELASIONAL
Contoh-contoh field data , tabel,
dan relasi di antara tabel akan memberikan latarbelakang untuk konsep-konsep
basis data yang akan disajikan . Suatu basis data bernama jadwal telah dibuat
dari tabel-tabel yang telah digunakan. Basis data akan memecahkan informasi
kedalam beberapa tabel karena jika informasi hanya disimpan pada satu tabel,
maka akan terdapat banyak nilai field data yang terduplikasi; sehingga
menyebabkan data menjadi berulang (redundant). Basis data akan mengurangi
pengulangan data dalam tabel-tabel.
Basis data akan meningkatkan
konsistensi data dan akurasi data. Ini merupakan masalah yang sangat penting.
Manajer mengambil keputusan yang sangat penting bagi operasi perusahaan dan
oleh sebab itu, mereka membutuhkan data yang akurat dan konsisten dengan data
lain si dalam basis data. Mengurangi jumlah pengulangan data adalah hal yang
baik, tetapi konsistensi dan akurasi data merupakan suatu hal yang vital.
a.
Basis Data Jadwal
Contoh
yang dipergunakan di sini diimplementasikan pada piranti lunak sistem menejemen
basis data Microsoft Access, namun implementasi ini akan serupa pada setiap
produkk basis data relasional lainnya. IBM, Oracle, Microsoft, dan banyak
perusahaan lain menyediakan peranti lunak sistem menejemen basis data
relasional.
b.
Konsep Basis Data
Ketika
pengguna memikirkan record di dalam suatu basis data, mereka secara intuitif
akan merasa bahwa urut-urutan record yang ditampilkan dalam sebuah laporan
merupakan cerminan dari urut-urutan penyimpanan record tersebut di dalam disk
komputer. Suatu sistem I manajemen basis data dapat menampilkan data ini dalam suatu
urut-urutan yang logis dan i secara intuisif tepat, meskipun masing-masing
record dari basis data tersebut dapat tersebar,; di banyakyife dan terletak di
seluruh penjuru ruang penyimpanan komputer. Dua sasaran utama dari konsep basis
date adalah untuk meminimalkan pengulangan data "dan untuk memperoleh
independensi data. Pengulangan data—seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam
bab ini—akan membuang-buang ruang penyimpanan, memperlambat pemrosesan record,
dan moigundang ketidakkonsistenan data.
Independensi
data (data independence) adalah kemampuan untuk melakukan perubahan pada
struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program aplikasi yang
memproses data. Sebagai contoh, program komputer untuk memproses pesanan
pembelian adalah program yang terpisah dari data pesanan pembelian yang
disimpan di dalam basis data. Independensi data tercapai dengan menempatkan
spesifikasi data di dalam tabel-tabel dan kamus yang secara fisik terpisah dari
program.
Ukuran
field Kode dapat ditingkatkan dari 8 menjadi 10 karakter di dalam definisi
tabel tanpa memengaruhi aplikasi apa pun yang menggunakan field Kode. Ketika
program-program komputer melakukan akses langsung ke file-file data untuk
mengambil data, mereka haras secara eksplisit menyatakan format data. Hal ini
akan memerlukan kode program komputer untuk ditulis ulang jika "lmlah
karakter untuk Kode mengalami perubahan dari 8 menjadi 10. Jika terdapat 25
aplikasi komputer yang membutuhkan akses ke field Kode, maka seluruhnya akan
perlu dimodifikasi. Dengan independensi data, tidak diperlukan penulisan ulang
kode komputer lagi, karena satu-satunya perubahan hanyalah pada definisi dari
field tersebut di dalam basis data.
D.
MEMBUAT BASIS DATA
Konsepnya, proses pembuatan sebuah
basis data akan melibatkan tiga langkah utama, yaitu:
a.
Menentukan data yang anda butuhkan.
b.
Menguraikan data tersebut.
c.
Memasukkan data kedalam basis data.
Menentukan
kebutuhan data
Menentukan
data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langka penting dalam mencapai
suatu system informasi berbasis computer,kita dapat menggunakan 2 pendekatan
dasar untuk menentukan kebutuhan data yaitu Pendekatan pada
proses(process-oriented) dan pemodelan perusahaan.
·
Pendekatan yang berorientasi pada proses
Pendekatan
ini juga disebut dengan pendekatan yang berorientasi pada
masalah(problem-oriented approach) dan pemodelan yang berorientasi pada
proses(process oriented modeling).Untuk mendefinisikan kebutuhan data pada
pendekatan ini memiliki langkah-langkah berikut :
1. Mendefinisikan masalah
2. Mendefinisikan keputusan yang
dibutuhkan
3. Menjabarkan kebutuhan informasi
4. Menentukan pemrosesan yang
dibutuhkan
5. Menentukan spesifikasi kebutuhan
data
Alasan
mengapa pendekatan process-oriented kadang-kadang disebut pendekatan
problem-oriented adalah karena dimulai dengan masalah.
·
Pendekatan pemodelan perusahaan
Kekuatan
pada pendekatan ini adalah mengambil keuntungan dari sudut pandang sumber daya
data perusahaan yang luas,dan memiliki kelemahan yaitu kesulitan dalam
mengaitkan data dari suatu masalah bisnis ke data dari masalah bisnis yang
lainnya. Kelemahan itu dapat diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data
perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data.
Diagram
Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD)
seperti ditunjukkan dengan namanya,berhubungan dengan data didalam entitas dan
hubungan antar entitas.ketika pengguna dan specialis informasi mulai untuk
berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk suatu system informasi,mereka akan
berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling
berhubungan(Entitas) daripada field-field data individu.Tabel merupakan hasil
dari pemecahan entitas menjadi unit-unit yang ukurannya kecil yang mengikuti
aturan-aturan struktur basis data.satu entitas dapat berubah menjadi satu
table,namun sering kali satu entitas dipecah menjadi menjadi beberapa table.ERD
adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada table.
Diagram
Kelas
Teknik dimana data yang digunakan dalam aplikasi dan
tindakan-tindakan yang terkait dengan data dapat disajikan secara grafis,dan
merupakan beberapa model rancangan yang berorientasi pada objek.Objek adalah
bongkahan konseptual dari suatu system informasi data. Diagram kelas terdiri
atas kelas-kelas yang memiliki nama,field-field didalam kelas,dan
tindakan-tindakan (metode)yang dilakukan atas kelas.Diagram kelas dibawah
dimulai dengan nama kelasdibagian atas kotak.”clsPERUSAHAAN” adalah nama kelas
dari entitas PERUSAHAAN yang sudah diuraikan sebelumnya. Relasi antar kelas “PERUSAHAAN”
dengan “clsPRODUK” diberi nama “Menjual” yang dibaca dengan “satu kejadian
dimana kelas”clsPERUSAHAAN” menjual satu atau lebih kejadian dalam kelas
“clsPRODUK” dan “satu kejadian dimana kelas clsPRODUK akan dijual hanya pada
satu kejadian dalam kelas “clsPERUSAHAAN”.
Tindakan “Menjual produk” dapat termasuk menentukan apakah
produk masih dalam persediaan, menurunkan jumlah unit produk di dalam
persediaan, menurunkan jumlah unit produk di dalam persediaan berdasarkan jumlah
pesanan, dan kemungkinan melakukan pemesanan lebih banyak produk dari pemasok
jika persediaan telah berada pada tingkat pemesanan kembali. Diagram kelas
masih merupakan penyajian data konseptual di tingkat atas, namun penambahan
tindakan yang akan diambil diatas data dapat membantu memperjelas rancangan
spesifik tabel-tabel di dalam basis data.
E.
MENGGUNAKAN BASIS DATA
Kita biasanya
berinteraksi dengan sebuah basis data dari sebuah komputer pribadi meskipun
data tersebut berada ditempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan, dan query
adalah metode umu yang digunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam
suatu sistem manajemen basis data.
1.
Laporan dan
Formulir
Kebanyakan
laporan dan formulir yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dibuat tanpa bantuan
profesionalsistem informasi. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan
adalah formatnya. Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dala
satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan
agregasi data dari banyal tabel basis data. formulir dapat digunakan untuk
menambah, menghapus, atau memodifikasi record-record basis data.
a.
Navigasi
Pengguna dapat
melakukan navigasi dari satu record ke record berikutnya dengan menggunakan
baris navigasi yang berada di bagian bawah formulir.formulir memungkinkan
dilakukannya pembuatan record baru maupun modifikasi record-record yang sudah
ada.
b.
Akurasi
Formulir akan
menjalankan defenisi field data yang telah ditentukan ketika basis data dibuat.
Defenisitersebut dapat menentukan nilai valid tertentu, rentang data untuk
nilai-nilai numerik, dan aturan lain yang mendukung akurasi. Formulir
memberikan satu kesempatan untuk menyesuaikan nilai – nilai data pada aplikasi
area bisnis tertentu, bukannya satu aturan nilai umum yang berlaku bagi
keseluruhan pengguna basis data.
c.
Konsistensi
Konsistensi
adalag satu hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu tabel
dipergunakan untuk menggabungkan recordnya ke tabel yang lain. Jika seorang
salah memasukan nilai field, maka artinya record tersebut tidak akan bisa
digabungkan dengan tabel-tabel lainnya.
d.
Penyaringan
Basis data
dapat memiliki jumlah data yang luar biasa banyaknya, pengguna mungkin ingin
menyaring record yang ingin dilihat dengan formulir ini. Setiap field dalam formulir
dapat digunakan sebagai saringan. Penyaringan dapat membantu kelebihan
informasi. Ia juga dapat membatasi akses seorang pengguna terhadap data didalam
basis data jika ada beberapa record tertentu yang ingin dirahasiakan.
e.
Subformulir
Entri-entri ke
dalam sub formulir secara otomatis akan di hubungkan dengan record formulir.
Subformulir membantu menjaga keakuratan dan konsistensi yang dibutuhkan data.
Laporan (
reports ) adalah teragregasi dari basis data yang di format dengan cara yang
akanmembantu pengambilan keputusan. Para pengguna tidak mengetahui bahwa
laporan yang dibuat dengan aturan standart dapat mengecualikan record-record
tertentu, maka mereka dapat mengambil keputusan yang kurang terinformasi dengan
baik.
2.
Query
Query adalah
suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang
dipilih, system manajemen basis data biasanya memberikan antarmuka yang mudah
untuk digunakan bagi para pengguna. Query pada
umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record
yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan criteria tertentu. Sebagai contoh ,
seandainya anda hanya ingin melihat kode mata kuliah “ MIS105” menunjukkan bagaimana query seperti
itu akan ditampilkan. Konsep query-by-example adalah suatu
hal yang signifikan karena pentingnya arti seorang manajer dapat melakukan
akses langsung atas nilai-nilai basis data. Formulir dan laporan dapat
menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin
ditemukan oleh manajemen. Manajer dapat memanfaatkan QBE untuk dapat dengan
cepat menemukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
3. Bahasa Query Terstruktur
Bahasa query
terstruktur atau structure query language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh
sistem manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
basis datanya. SQL telah menjadi topic yang penting karena ada dua alasan.
Pertama, seiring dengan lebih banyak basis data yang dapat diakses melalui web,
manajer dan para professional lainnya perlu untuk mengetahui bahwa SQL adalah
metode pilihan untuk berinteraksi dengan basis data-basis data berbasis web.
Kedua, para manajer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang
sullit bagi sebagian besar kebutuhan data mereka.
4. Pemrosesan Basis Data Lanjutan
Pemrosesan analitis
on-line atau on-line analytical (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum
dalam peranti lunak sistem manajemen basis data. Vendor-vendor memasukkan fitur
ini untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistik
cross-tabulation. Sebagai contoh, salah satu field dalam tabel PROYEK berisi
angka nilai yang diberikan untuk proyek. Jika anda ingin mengetahui jumlah dari
seluruh nilai untuk proyek-proyek dalam setiap mata kuliah di setiap jurusan,
maka OLAP akan berguna.
Data mining , data
marts , dan data warehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat data
perusahaan sebagai sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa, dan
dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi-metoodologi yang
menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna untuk mengagregasikan
data-data tertentu untuk kebutuhan pengambilan keputusan mereka. Knowledge
discovery ( penemuan pengetahuan ) adalah
konsep menarik lainnya. Knowledge discovery mencoba menganalisis
penggunnaan data dan kesamaan data diantara tabel-tabel yang berbeda .
F.
PERSONEL BASIS DATA
Terdapat beberapa personel penting
yang berkaitan dengan basis data. Administrator basis data memiliki tanggung
jawab teknis maupun menejerial atas sumber daya basis data.
a.
Administrator Basis Data
Spesialis
informasi yang ahli dalam mengembangkan, menyediakan dan mengamankan basis data
adalah administrator basis data. Administrator basis data mengawasi seluruh
aktivitas basis data. Mereka harus memiliki keahlain menejerial maupun keahlian
teknis yang tinggi. Tugas-tugas DBA dapat dibagi menjadi empat area
utama:perencanaan, implementasi operasi dan keamanan:
·
Perencanaan basis data
Mencakup bekerja dengan
menejer-menejer area bisnis dalam mendefinisikan kebutuhan data perusahaan.
·
Implementasi basis data
Terdiri atas pembuatan basis data
untuk mengikuti spesifikasi dari sistem manajemen basis data yang dipilih,
maupun menyiapkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur bagi pengguna basis
data.
·
Operasi basis data
Meliputi penawaran program-program pendidikan
bagi para pengguna basis data dan memberikan bantuan jika dibutuhkan.
·
Keamanan basis data
Meliputi pengawasan aktivitas basis
data dengan menggunakan angka statistik yang diberikan oleh sistem menejemen
basis data.
b.
Programer Basis Data
Programmer
basis data menunjukkan spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi. Mereka sering
kali memiliki lebih banyak pengalaman dan pelatihan daripada
programmer-programer lain yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu
alasannya adalah bahwa basis data merupakan pusat penyimpanan fakta bagi
perusahaan. Jika terjadi kesalahan pemrogaman di dalam basis data, maka
konsekuensinya akan dapat dirasakan oleh pengguna dalam jumlah yang sangat
besar. Karena alas an ini, perusahaan menginginkan para programmer basis
data-nya dipilih dari personel paling ahli yang tersedia.Programer basis data
sering kali menuliskan kode untuk memecah dan/atau mengagresasikan data basis
data. Seorang pengguna kemudian men-download data yang telah dikumpulkan secara
efisien ini dari sumber daya computer perusahaan ke computer pribadinya. Salah
satu keuntungan salah satu keuntungan adalah basis data perusahaan hanya
diakses satu kali saja, dan pemrosesan basis data lebih lanjut akan terjadi
hanya pada sumber daya komputasi pengguna, sehingga memberikan tingkat
efesiensi yang lebih tinggi bagi penggunaan basis data. Keuntungan lainnya
adalah bahwa pengguna tidak perlu mengakses sepenuhnya basis data perusahaan,
dan karena seseorang pengguna akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
melakukan kesalahan dari pada seseorang programmer basis data, maka basis data
tersebut menjadi lebih aman.
c.
Pengguna Akhir
Pengguna
akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang berinteraksi dengan
basis data. Mereka membuat laporan dan formulir memberikan query kepada basis
data dan menggunakan jawaban dari basis data mereka untuk pengambilan keputusan
yang akan mempengaruhi perusahaan dari unsure pokok lingkungannya. Peranti
lunak system manajemen basis data telah mengalami evolusi dengan mendorong
interaksi oleh para pengambil keputusan. pengguna tidak perlu mengetahui
bagaimana cara membuat kode dari bahasa query terstruktur. Formulir
query-by-example memungkinkan poengguna memilih beberapa pilihan dan
menjalankan query. Semakin mudahnya penggunaan telah menimbulkan kenaikan
penggunaan oleh pengguna terakhir, yang selanjutnya dapat menyebabkan
meningkatnya jumlah kesalahan yang dilakukan oleh pengguna akhir.
System manajemen basis data membuat asumsi-asumsi mengenai apa yang diinginkan oleh pengguna pada saat mereka meng-klik melalui antar muka basis data. Kecuali jika pengguna mengetahui asumsi-asumsi yang dibuat, data yang ditampilkan mungkin bukanlah hal yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Pengguna memerlukan pelatihan dalam system basis data sehingga sumber daya basis data akan dapat menjadi aset yang sebenarnya dalam pengambilan keputusan.
System manajemen basis data membuat asumsi-asumsi mengenai apa yang diinginkan oleh pengguna pada saat mereka meng-klik melalui antar muka basis data. Kecuali jika pengguna mengetahui asumsi-asumsi yang dibuat, data yang ditampilkan mungkin bukanlah hal yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Pengguna memerlukan pelatihan dalam system basis data sehingga sumber daya basis data akan dapat menjadi aset yang sebenarnya dalam pengambilan keputusan.
G.
MENEMPATKAN SISTEM
MANAJEMEN BASIS DATA DALAM PESPEKTIF
Sistem manajemmen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data ,
memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas
tanpa harus mempergunakan pemrograman computer yang berbiaya mahal. Kemudahan
penggunaanya memungkinkan para manajer dan staf professional mengakses isi
basis data dengan pelatihan yang sederhana. Setiap sisi teknologi informasi
memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing; sistem manajemen basis data
juga demikian.
1.
Keuntungan DBMS
DBMS memungkinkan perusahaan maupun
pengguna perorangan untuk :
·
Mengurangi pengulangan data . Jumlah data akan dkurangi ,
dibandingkan dengan ketika file-file komputer di simpan secara terpisah untuk
setiap aplikasi komputer.
·
Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam
basis data itu sendiri daripada di setiap program aplikasi.
·
Mengambil data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan
bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan
detik atau menit dibandingkan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data
dengan menggunakan bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau java.
·
Keamanan yang lebih baik. Baik DBMS mainframe maupun
komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti
kata sandi, direktori pengguna, dan enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS
lebih aman daripada kebanyakan data lainnya di dalam perusahaan.
2.
Kerugian DBMS
Keputusan untuk
menggunakan DBMS akan membuat perusahaan atau pengguna memberikan komitmennya
untuk :
·
Membeli peranti lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe mahal
harganya. DBMS berbasis komputer mikro, meskipun harganya hanya beberapa ratus
dollar, dapat menjadi pengeluaran yang sangat besar bagi sebuah organisasi
kecil.
·
Mendapatkan konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan
dengan mana DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna
memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang didorong oleh
kemudahan penggunaan dapat menyebabkan pada menikatnya jumlah sumber daya
komputer.
·
Memperkerjakan dan memelihara staf DBA. DBMS menuntut
pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya.
Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh administrator basis data.
0 komentar:
Posting Komentar