Penyelarasan
antar bisnis strategi dengan teknologi informasi (IT) merupakan permasalahan
yang kompleks dan bersifat multidimensi. Seringkali keputusan untuk melakukan
pengembangan dibidang teknologi informasi hanya didasarkan pada kemampuan
sebuah perangkat lunak yang canggih tanpa melihat lebih jauh apakah perangkat
lunat tersebut telah sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang.
Tentu penggunaan aplikasi yang canggih dapat memberikan keuntungan dalam
bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan. Tetapi keuntungan yang
diberikan dengan cara ini tidak akan dapat berlangsung lama. Apabila ternyata
ada perangkat lunak baru dengan kemampuan yang lebih canggih, maka keuntungan
yang dimiliki tentu akan ikut hilang bersamaan dengan munculnya perangkat lunak
yang baru tersebut.
Perusahaan yang
berhasil melakukan integrasi antar teknologi dengan strategi bisnis menunjukkan
peningkatan pendapatan yang signifikan. IT telah menjadi enabler yang
penting bagi strategi bisnis dalam hal kustomisasi masal, diferensiasi
kompetitif, peningkatan kualitas, dan peningkatan dan otomatisasi proses.
Penyelarasan strategi bisnis dan IT digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi, mengurangi biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang baru,
meningkatkan hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk dan
solusi bisnis baru. Kegagalan dalam melakukan penyelarasan ini dapat
mengakibatkan peningkatan biaya dan kehilangan kesempatan.Penyelarasan IT
dengan strategi bisnis merupakan kegiatan yang telah lama menjadi perhatian,
tetapi sulit untuk dilakukan karena pada dasarnya strategi bisnis itu sendiri
selalu berubah – ubah. IT diperlukan untuk meningkatkan competitive advantage bagi perusahaan.
Strategi bisnis
adalah melakukan aktifitas yang berbeda untuk memberikan posisi strategis yang
lebih baik dari para pesain. Diperlukan perencanaan peran IT agar dapat menjadi
enabler bagi strategi bisnis. Peran IT dapat dibagai menjadi tiga yaitu sebagai
sumber daya operasional, sumber daya strategis, dan senjata strategis. Peran IT
yang berbeda dalam perusahaan cendrung memberikan tingkat keselarasan yang
berbeda. Peran IT sebagai sumber daya strategis akan lebih selaras dengan
strategi bisnis yang dijalankan.Dalam menyelaraskan IT dan strategi bisnis
perlu diperhatikan arah yang ingin dicapai dengan jelas, komitmen, komunikasi,
dan integrasi dari fungsi – fungsi yang ada dalam organisasi.
Teknologi informasi telah menciptakan suatu perubahan
siklus di dalam perusahaan untuk tujuan perdagangan. Hanya mengetahui struktur
dan arti penting e-Bisnis tidaklah cukup. harus menciptakan dan menerapkan
suatu rencana tindakan yang membuat hubungan suatu bisnis yang lama ke bisnis
baru yaitu e-Bisnis. Sebuah organisasi yang telah mengadopsi teknologi
informasi ke dalam proses bisnis yang dilakukannya, tentunya akan ikut
memikirkan peranan yang akan dilakukan oleh IT. Beberapa perusahaan ada yang
menggunakan IT untuk menjalankan operasi sehari – hari agar dapat berjalan
dengan baik dan efisien. Ada juga perusahaan yang menggunakan IT sebagai enabler
untuk menciptakan kesempatan – kesempatan baru yang mungkin tidak akan
dapat dilakukan tanpa dukungan IT. Serta IT juga digunakan sebagai cara baru
untuk mengatur fungsi – fungsi yang ada dalam organisasi. Peranaan IT dalam
organisasi ini juga akan mempengaruhi penyelarasan yang terjadi dalam
perusahaan. Penetapan peran IT ini juga berpengaruh pada mengembangkan
portfolio aplikasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Kesimpulanya, Dalam kehidupan manusia,
perubahan tidak dapat dihindari. dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu
menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang
dihasilkan, sampai ke administrasi pemerintahan. Berbagai upaya dan pendekatan
telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul akibat adanya perubahan.
Oleh karena perubahan memang selalu terjadi dan pasti akan selalu terjadi,
pimpinan organisasi baik organisasi pemerintah maupun non-pemerintah disamping
harus memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi diluar
organisasi yang dipimpinnya dan mampu memperhitungkan dan mengakomodasikan
dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi itu, mutlak perlu pula untuk
mempunyai keterampilan dan keberanian untuk melakukan perubahan didalam
organisasi demi peningkatan kemampuan organisasional untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Oleh karena itu
untuk menghadapi perubahan kita perlu melakukam manajemen perubahan yang
berarti upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan
karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Tidak banyak orang yang suka akan
perubahan, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi.
Karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan
agar proses dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif.